Awal dari liburan saya adalah saat
pembagian raport. Pada saat pembagian raport , saya datang agak sedikit
terlambat karena sebelumnya masih menyiapkan barang-barang bawaan yang akan
dibawa liburan ke Balikpapan bersama teman-teman sekelas saya yaitu XI-MIPA 8.
Jam 07.15 pagi , saya pun sampai ke sekolah dengan selamat tapi terlambat. Saya
pun bergegas masuk kelas takut terlambat dan ternyata masih sepi tanpa adanya
tanda-tanda bahwa raport sudah dibagikan. Akhirnya , aku dan teman-teman
lainnya menunggu pembagian raport sambil mengobrol dan menyanyi.
Waktu yang di tunggu telah tiba dan
raport sebentar lagi akan dibagikan oleh masing-masing wali kelas. Nama saya
pun di panggil oleh wali kelas “Dimas Ananta !!!!” teriaknya dengan lantang.
Saya pun segera maju dan mengambil raport serta menandatangani daftar hadir
yang sudah disiapkan. Raport pun saya ambil dan hasilnya cukup memuaskan dengan
IP (Index Prestasi) 3.51. Saya tau itu belum bisa menjadi yang terbaik tapi ini
merupakan awal yang baik untuk membangun semangat belajar kedepannya.
Karena sudah membaju tas penuh baju
tak mungkin lagi kalau pulang ke rumah dan memberi raport tsb ke orang tua,
saya pun menitipkan raport itu di pos satpam dan memberi tau orang di rumah
untuk mengambilnya nanti. Setelah memberikan raport itu, saya pun bergegas ke
kelas untuk mengganti baju yang tadi nya seragam pramuka menjadi baju kaos dan
celana jeans karena sebentar lagi bis yang akan mengantar kami ke Balikpapan
akan datang.
Satu per satu dari kami pun masuk ke
dalam bis dan seperti biasa, panas pun menyerang di dalam bis. Setelah menunggu
semua anak datang dan masuk bis, akhirnya kami memulai perjalanan tersebut.
Dari mulai ribut di awal perjalanan dan mulai mengantuk serta lelah saat hendak
sampai tujuan. Dari mulai menyanyi dan ramai hingga diam dan sepi. Semua kami
lewati di perjalanan.
Sampai lah kami di Balikpapan.
Keadaan yang berbeda jauh saya rasakan di Balikpapan. Jalanan bersih serta
udara segar yang sangat amat berbeda dengan Samarinda. Walaupun sudah
berkali-kali datang ke Balikpapan , namun kali ini terasa berbeda karena pergi
bersama kawan dan teman terdekat.
Untuk menghemat pengeluaran , kami
memutuskan untuk bermalam di rumah Widi bukan di Hotel. Kami berangkat siang
dan sampai sore hari. Karena bis tidak dapat masuk ke gang , kami pun berjalan
kaki sampai rumah dan ternyata jalan itu jauh dan naik turun bukit.
Lelah tapi menyenangkan, itulah yang
saya rasakan di tengah perjalanan. Karena apa pun hal itu bakal menyenangkan kalau
di kerjakan bareng teman dan kawan. Walaupun capek dan lelah akan tetapi sampai
juga kami ke rumah tsb. Akhirnya , sampai lah kami di rumah tsb dan segera
membersihkan diri kami masing-masing.
Malam harinya, kami semua pergi ke
Plaza Balikpapan dan rencananya hendak pergi ke BlitzMegaplex untuk menonton
film Single. Ya, film Single yang di perankan serta dibuat oleh Raditya Dika.
Padahal sebelumnya saya sudah menonton film ini akan tetapi tak ada salahnya
mengulang dan menontonnya untuk kedua kalinya. Selesai menonton jam 1 malam, ya
jam 1 malam dan sampai ke rumah jam 2 , hampir setengah 3 subuh.
Selesai melewati malam yang panjang,
kami terbangun saat pagi hari jam 8. Mandi dan sarapan pun kami lakukan dan
rencananya kami bakal ke Pantai Kemala. Barang-barang dan tempat tidur yang
tadinya berantakan sudah kami rapikan dan kami bersiap pergi dan berpamitan
dengan orang tua Widi. Rencana awal pun batal dikarenakan katanya pantai Kemala
sepi dan lumayan jauh dari rumah. Tujuan pun beralih ke pantai Lamaru,
lagi-lagi rencana batal karena katanya pak Supir untuk masuk kesana bayar nya
mahal. Akhirnya , ke pantai Manggar dan ramai sekali disana.
Banyak hal yang kami lakukan bersama
disana. Para perempuan pada keliling pantai pakai spit/speed dan para laki-laki
pada nyewa bola buat main bola di pasir pinggir pantai. Seharian kami disana ,
menghabiskan waktu sama-sama. Foto-foto pun tak lupa kami lakukan demi
mengabadikan momen kebersamaan yang sangat langka untuk bisa dilakukan.
Setelah lelah melakukan berbagai hal
kami pun istirahat dan mengobrol seraya menunggu makan siang datang, makan
siang kali itu adalah pecel ayam dan itu adalah makan siang yang pas dan sangat
mengenyangkan. Beberapa menit setelah makan siang kami pun bergegas untuk
pulang agar tidak kesorean untuk sampai ke rumah.
Hujan pun menemani perjalanan kami.
Dingin dan lelah bercampur dan menjadi formula yang sangat tepat untuk tidur di
perjalanan, satu per satu dari kami mulai tertidur pulas. Akhirnya setelah 2
jam lebih perjalanan kami pun sampai di kota tercinta Samarinda. Sepakat untuk
diturunkan di Stadion Segiri. Waktu itu bertepatan dengan adzan ashar , dari
kami ada yang ke musholla untuk solat dan ada juga yang pulang karena terlebih
dulu di jemput.
Jadi, itulah wisata kami ke kota
Balikpapan yang dimana bisa dibilang wisata lingkungan karena berbeda jauh
dengan keadaan di Samarinda. Balikpapan punya udara yang segar serta tepi jalan
yang sama sekali tidak ada sampah yang berceceran dan itu adalah keadaan yang
sangat langka dan sulit dirasakan di Samarinda. Saya berharap bahwa Samarinda
kedepannya bisa lebih baik dari kota-kota lainnya, terutama dalam segi
kebersihan dan kerapian tata kota. Sekian dari saya , Wassalamualaikum wr.wb.